Langkah, rezeki, jodoh dan maut tidak seorangpun yang mengetahuinya, memang itu sudah diatur oleh sang khalik sebelum manusia ini terlahir ke bumi ciptaannya. Kini, hal tersebut dirasakan oleh dua nelayan Aceh yakni Saiful Bahri Ismail (39 tahun), warga Rancong Baro, Blang Nalueng, Lhokseumawe, dan Abu Rayeuk (44 tahun), warga Peureulak, Ulee Pata, Banda Aceh yang sekarang terdampar ke negara Thailand karena mesin boat yang mereka tumpangi saat berlayar untuk menggais rezeki di laut rusak.
Sekretaris Umum Panglima Laot Aceh M Adli Abdullah mengatakan, terdamparnya kedua nelayan itu ke negeri Thailand karena mesin boat yang mereka gunakan saat berlayar dilaut rusak dan kemasukan air sehingga sempat terkatung-katung di tengah lautan lepas.
Saat itu, lanjut M Adli, sebuah kapal kargo asal Taiwan melintasi tempat boat yang sedang terkatung-katung. Karena merasa para nelayan itu membutuhkan pertolongan, kata dia, akhirnya awak kapal kargo tersebut membantunya dan membawa kedua nelayan tersebut ke Phuket, karena kebetulan kapal kargo itu sedang berlayar berdekatan dengan daerah Phuket. “Hingga saat ini, kedua nelayan itu masih berada di Phuket Thailand, ”ujar M Adli.
Sebelumnnya sempat diperkirakan kedua nelayan tersebut telah hilang atau tenggelam di laut lepas. Lanjut dia, saat kami mendengar informasi bahwa kedua nelayan itu hilang, pihak panglima laot Aceh langsung menyurati pihak Konjen RI di Shongkhla dan menghubunginya via telepon tertanggal 17 Juli 2008.
“ siapa tau kedua nelayan itu ada disana apalagi kondisi laut saat itu kan musim angin kencang,”kata M Adli
Alhasil dari surat itu, pihaknya baru bisa memastikan bahwa kedua nelayan itu terdampar di Thailand setelah menerima laporan dari Konsulat RI di Songkhla melalui via telepon selular dua hari lalu, ujar Sekretaris Umum Panglima Laot ini.
M Adli menambahkan, kedua nelayan asal Aceh itu masih dalam keadaan sehat dan sekarang sudah ditampung oleh pihak Konsulat Jendral Republik Indonesia (Konjen RI) di Songkhla, Thailand.
Dia juga menjelaskan pada pihak konsulat RI di Songkhla bahwa, kedua nelayan yang terdampar di negeri Thailand itu hanyalah nelayan kecil yang mencari rezeki di laut untuk menghidupi keluarganya sehari-hari, bukannya lari ke Negara lain karena alasan konflik atau lainnya.
“Saat ini, nelayan tersebut proses dalam pemulangan ke ke Aceh. Untuk itu, kita masih menunggu laporan lebih lanjut dari pihak Konjen RI,”paparnya.
Adli mengharapkan agar pihak kedutaan RI di Thailand berkenan memfasilitasi kepulangan kembali kedua nelayan itu ke Aceh karena pihak keluarga sangat rindu dengan mereka.
“pihak keluarga dimohon harus bersabar sambil menunggu proses pemulangannya. Yang pasti kedua nelayan yang sempat diberitakan hilang itu, kini mereka dalam kondisi selamat dan sehat di Phuket Thailand, ”papar, Adli.[multazzam]